Rabu, 02 Juli 2014

KONSERVASI ARSITEKTUR SITU BABAKAN



PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Berdasarkan sejarah, nenek moyang manusia telah lama melakukan kehidupan berorientasi air (water culture), yaitu perairan sebagai front-side (bagian depan). Water culture ini menjadikan pertumbuhan ibu kota provinsi  di kepulauan Indonesia sebagian besar berada di tepi sungai atau laut (Nugroho,2000). Sejak dahulu manusia memilih untuk tinggal dikawasan waterfront (tepi air), dan memanfaatkan potensi yang ada pada kawasan tersebut dalam melangsungkan kehidupannya. Sehingga menjadikannya sebagai suatu kawasan potensial bagi manusia untuk mewujudkan suatu ruang hidup.

Kini manusia menjalani pola hidup yang berkebalikan, manusia hidup dengan kehidupan berorientasi daratan (land culture). Perairan dijadikan sebagai back-side (bagian belakang). Orientasi terhadap kehidupan berubah dari air ke daratan serta diikuti perilaku yang berubah pula. Hampir seluruh bagian depan bangunan rumah, toko, kantor membelakangi danau/situ atau sungai dan pantai hanya untuk mendapatkan kemudahan akses dari jalan. Akibatnya manusia menjadikan potensi alam yang sebenarnya indah menjadi dumping area (area pembuangan).

Potensi alam yang indah merupakan daya tarik kawasan waterfront yang menjadikannya sebagai obyek wisata. Menurut Suswanto (1997). Dalam suatu obyek wisata harus ada sarana dan prasarana penunjang untuk melayani pengunjung sehingga menimbulkan rasa senang dan nyaman, aksesbilitas yang tinggi untuk mengunjunginya serta adanya ciri khusus atau spesifikasi pada objek wisata tersebut.

Dalam kaitannya dengan pemanfaatan danau sebagai objek wisata menurut Nurisjah (1997), kelestarian, keberadaan dan keindahan badan air perlu dipertahankan fungsinya. Selain itu, Simonds (1983) menyatakan sebagai sebuah sumber daya, badan air memiliki potensi penggunaan rekreasi baik wilayah perairannya sendiri maupun sepanjang tepiannya, dan badan air memiliki nilai scenic atau keindahan, dimana pemandangan dan air membangkitkan perasaan menyenangkan.

Kawasa waterfront Setu Babakan adalah sebuah tempat wisata atau hiburan yang terletak di Selatan Jakarta, lebih tepatnya berlokasi di wilayah Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Kawasan Setu Babakan merupakan kawasan hunian yang memiliki nuansa kuat dan murni baik dari sisi budaya, seni pertunjukan maupun bentuk arsitektur tradisional rumah Betawi. Dari perkampungan yang luasnya 289 Hektar, 65 hektar di antaranya adalah milik pemerintah di mana yang baru dikelola hanya 32 hektar.
Kawasan waterfront Situ Babakan, di Perkampungan Budaya Betawi (PBB), merupakan salah satu kawasan tepian air yang potensial dikembangkan sebagai objek wisata. Kegiatan wisata telah membentuk kawasan disekitar danau terutama area waterfront menjadi area pelayanan wisata yang tidak tertata dengan baik sehingga dapat mengakibatkan menurunnya perhatian masyarakat kepada danau serta timbul dampak negatif ekologis dan ekonomis pada danau.
Penataan lingkungan PBB di Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Kotamdya Jakarta Selatan telah ditetapkan dalam keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta No. 92 Tahun 2000 (LemTek FTUI dan Dinas Tata Kota DKI Jakarta, 2001). Keputusan ini dilatar belakangi salah satunya oleh Peraturan Daerah No. 6 tahun 1999 mengenai Rencan Rinci Tata Ruang Wilayah DKI Jakarta, pasal 74 yaitu bahwa pengembangan kawasan prioritas ditingkat kotamadya diarahkan pada wilayah kota yang  memiliki peranan dan fungsi strategis bagi pengembangan kegiatan ekonomi, social, budaya, dan lingkungan kota. PBB adalah Suatu tempat di Jakarta, dimana dapat ditemukan dan dinikmati kehidupan bernuansa Betawi berupa : komunitas Betawi, Keasrian Alam Betawi, Tradisi Betawi, Kebudayaan dan Materi yang merupakan sumber informasi dan dokumentasi ke-Betawi-an.
Setu babakan merupakan kawasan resapan air tawar dan sebagai jantung dan paru-paru Ibu Kota Jakarta. Selain itu, kawasan ini dikembangkan juga sebagai area rekreasi di PBB sehingga dalam perkembangannya diperlukan suatu perencanaan dan perancangan landscape waterfront situ yang baik seperti yang sudah di canangkan saat ini oleh pemerintah DKI Jakarta dan dalam tahap pengerjaan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar